Kearifan Lokal Menyambut Lebaran

Semarang, 2 April 2022 Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM), Sukses dalam menyelenggarakan Inspiring Professional dengan tema “Kearifan Lokal Menyambut Lebaran”. 

Acara Inspiring Professional Kearifan Lokal Menyambut Lebarantersebut diselenggarakan pada Sabtu, 2 April 2022 Pukul 12.30 s.d 14.30 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

Webinar  ini Menghadirkan 2 Narasumber, narasumbernya yaitu Dr. Madia Patra Ismar, S.Sn., M.Hum. (Wakil Rektor 3 : Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Kesenian Jakarta) dan Dr. Syahrial, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia).

Dalam pemaparan narasumber pertama, Dr. Madia Patra Ismar, S.Sn., M.Hum. (Wakil Rektor 3 : Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Kesenian Jakarta) menjelaskan tentang Kearifan Lokal Menyambut Lebaran. Tradisi lisan diturunkan ke generasi berikutnya, disampaikan secara lisan meliputi pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma yang ditransmisi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa langsung cek You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) Semarang https://youtu.be/fPvBgaPJNes

Dalam pemaparan narasumber kedua, Dr. Syahrial, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia) menjelaskan tentang Kearifan Lokal : Manfaat, Kendala, dan Tantangan. Dimensi pengetahuan lokal, adaptasi masyarakat dengan lingkungan sekitarnya melahirkan manfaat. Misalnya Leuit (Lumbung padi) pada masyarakat baduy dan ciptagelar. 

Nilai lokal, kearifan lokal yang ditaati dan disepakati Bersama dan menjadi tingkah laku Bersama. Misalnya, anggapan terhadap kekeramatan pohon besar (Berigin) sehingga masyarakat memeliharanya di tempat tertentu. Meraka takut jika nanti karma buruk akan diterima dikemudian hari. Praktik ini merupakan bentuk konservasi karena pohon beringin memiliki akar yang sangat kuat. Akar itu menjadi wahana bagi menampaung caangan air secara alami. Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa langsung saja cek di https://youtu.be/fPvBgaPJNes